Wellcome


Selamat Datang di Blog ini, Semoga Isinya Dapat Bermanfaat Untuk Semua... Terima Kasih...

09 September, 2019

Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math


A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math.
Model pembelajaran kooperatif tipe Matching Math merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa dalam berdiskusi dalam mencocokkan kartu, antara kartu yang berisikan materi dengan kartu yang berisikan tentang penjelasan tentang materi pada kartu  yang selanjutnya, metode ini menggunakan tiga kartu dan kartu yang satu lagi berisikan tentang soal-soal pengembangan tentang materi (Ariati, 2008)
Guru Mengarahkan Siswa Dalam Mendiskusikan Tugas Kelompok
Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math
Dokumentasi : Hadi Salam, S. Pd
Metode ini memungkinkan terciptanya kerja sama dalam kelompok yang baik, masing-masing anggota kelompok tidak ingin dicap sebagai "parasit", sehingga siswa selalu berusaha aktif menyelesaikan tugas kelompoknya, mendorong siswa membaca buku pegangan secara cermat dan teliti, tercipta persaingan sehat antarkelompok, siswa merasa dihargai saat diberi penilaian atas keberhasilan mereka menyelesaikan tugas (Ariati, 2008)

Siswa Mendiskusikan Tugas Kelompok
Pada Pembelajaran Koopertaif Tipe Matching Math
Dokumentasi : Hadi Salam, S. Pd
Pada model ini, siswa dibagi dalam 10 kelompok (beranggota empat orang). Setiap kelompok diskusi (KD) memperoleh tiga kartu. Misalnya, pada KD sistem sirkulasi darah, kartu 1 berisi nama-nama organ sirkulasi darah berikut gambarnya. kartu berisi fungsi organ penyusun sistem sirkulasi darah. Kartu 3 berisi soal-soal pengembangan tentang sistem sirkulasi darah. Kemudian, siswa diminta menjodohkan kartu mana yang bisa digolongkan dalam satu kelompok, sambil menjawab soal-soal yang diperoleh. Hasil diskusi kemudian dipresentasikan secara klasikal oleh siswa (Ariati, 2008)

B. Peranan Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math
     Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Penaruh pembelajaran kooperatif tipe matching math terhadap hasil belajar siswa sangat beragam, pembelajaran kooperatif tipe matching math mempengaruhi keterampilan komunikasi, motivasi, prestasi belajar dan hasil belajar kognitif (Salam Hadi, 2009)

1.      Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math Terhadap Keterampilan Komunikasi.
Berdasarkan pada keterampilan yang dilatihkan dan bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar, maka matching math berdampak positif terhadap kemampuan komunikasi siswa, karena selama pembelajaran siswa berdiskusi dengan temen sekelompok maupun secara klasikal, mengajukan pertanyaan, mengomentari jawaban teman yang lain (Salam Hadi, 2009)

2.      Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math Terhadap Motivasi Siswa.
Menurut teori motivasi ARCS ( Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), (Wilujeng, 1999) siswa akan termotivasi jika apa yang dipelajarinya menarik perhatiannya, relevan dengan kebutuhan siswa, apa yang mereka pelajari menyebabkan mereka puas, dan menambah percaya dirinya. Dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe matching math, siswa aktif mencari tahu informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam tiap masing-masing bandel sehingga relevan dengan kebutuhan siswa sendiri maupun dalam kelompok mereka. Hal ini akan meningkatkan motivasi siswa. (Salam Hadi, 2009)

3.      Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math Terhadap Hasil Belajar Kognitif.
Selama KBM siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan, mengomentari jawaban kelompok lain jadi dilatih untuk menemukan ide pokok di dalam bahan bacaan dan ini merupakan keterampilan penting untuk belajar. Semua uraian tersebut sangat memungkinkan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe matching math ini akan berhasil meningkatkan prestasi belajar yang rendah (Salam Hadi, 2009)
Menurut Ariati (2008) pembelajaran kooperatif tipe matching math memiliki keunggulan dan kelemahan antara lain:
Keunggulan Pembelajaran kooperatif tipe matching math :
a.       Terjalin kerja sama dalam kelompok.
b.     Masing-masing anggota kelompok tidak ingin dicap sebagai "parasit", sehingga siswa selalu berusaha  aktif menyelesaikan tugas kelompoknya.
c.        Mendorong siswa membaca buku pegangan secara cermat dan teliti, sehingga mampu mengambil intisari bacaan dan akhirnya bisa digunakan menjawab soal-soal.
d.    Tercipta persaingan sehat antarkelompok. Hal itu tampak, misalnya, saat ada kelompok A menyelesaikan tugas dan setelah diteliti guru ternyata betul. Maka, kelompok lain tidak ingin menyontek hasil karya kelompok A tersebut.
e.       Siswa merasa dihargai saat diberi penilaian atas keberhasilan mereka menyelesaikan tugas. Bahkan, ada kelompok yang ekspresif meluapkan kegembiraannya dengan toast tangan.

Kelemahan Pembelajaran kooperatif tipe matching math :
a.       Butuh waktu lebih banyak agar siswa bisa mencatat semua hasil tugas tadi. Solusinya, salah seorang siswa mencatat, yang lain melakukannya di luar jam pelajaran.
b.      Menuntut guru kreatif dalam membuat kartu dan isinya, disesuaikan kemampuan siswa.