A. Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Matching Math.
Model
pembelajaran kooperatif tipe Matching
Math merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa dalam berdiskusi dalam mencocokkan kartu, antara kartu
yang berisikan materi dengan kartu yang berisikan tentang penjelasan tentang
materi pada kartu yang selanjutnya,
metode ini menggunakan tiga kartu dan kartu yang satu lagi berisikan tentang
soal-soal pengembangan tentang materi (Ariati, 2008)
![]() |
Guru Mengarahkan Siswa Dalam Mendiskusikan Tugas Kelompok Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math Dokumentasi : Hadi Salam, S. Pd |
Metode ini
memungkinkan terciptanya kerja sama dalam kelompok yang baik, masing-masing
anggota kelompok tidak ingin dicap sebagai "parasit", sehingga siswa
selalu berusaha aktif menyelesaikan tugas kelompoknya, mendorong siswa membaca
buku pegangan secara cermat dan teliti, tercipta persaingan sehat antarkelompok,
siswa merasa dihargai saat diberi penilaian atas keberhasilan mereka
menyelesaikan tugas (Ariati, 2008)
![]() |
Siswa Mendiskusikan Tugas Kelompok
Pada Pembelajaran Koopertaif Tipe Matching Math
Dokumentasi : Hadi Salam, S. Pd
|
B. Peranan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching
Math
Terhadap Hasil Belajar
Siswa.
Penaruh
pembelajaran kooperatif tipe matching
math terhadap hasil belajar siswa sangat beragam, pembelajaran kooperatif
tipe matching math mempengaruhi keterampilan komunikasi, motivasi, prestasi
belajar dan hasil belajar kognitif (Salam Hadi, 2009)
1.
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching
Math Terhadap Keterampilan Komunikasi.
Berdasarkan
pada keterampilan yang dilatihkan dan bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan
oleh siswa selama kegiatan belajar, maka matching math berdampak
positif terhadap kemampuan komunikasi siswa, karena selama pembelajaran siswa berdiskusi
dengan temen sekelompok maupun secara klasikal, mengajukan pertanyaan, mengomentari
jawaban teman yang lain (Salam Hadi, 2009)
2.
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching
Math Terhadap Motivasi Siswa.
Menurut teori motivasi ARCS ( Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction), (Wilujeng, 1999) siswa akan termotivasi jika
apa yang dipelajarinya menarik perhatiannya, relevan dengan kebutuhan siswa,
apa yang mereka pelajari menyebabkan mereka puas, dan menambah percaya dirinya.
Dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe matching
math, siswa aktif mencari tahu informasi yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam tiap masing-masing bandel sehingga
relevan dengan kebutuhan siswa sendiri maupun dalam kelompok mereka. Hal ini
akan meningkatkan motivasi siswa. (Salam Hadi, 2009)
3. Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe Matching Math Terhadap Hasil
Belajar Kognitif.
Selama KBM siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah, mengajukan
pertanyaan, mengomentari jawaban kelompok lain jadi dilatih untuk menemukan ide
pokok di dalam bahan bacaan dan ini merupakan keterampilan penting untuk
belajar. Semua uraian tersebut sangat memungkinkan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe matching math ini
akan berhasil meningkatkan prestasi belajar yang rendah (Salam Hadi, 2009)
Menurut Ariati (2008) pembelajaran kooperatif tipe matching math memiliki keunggulan dan kelemahan antara lain:
Keunggulan Pembelajaran kooperatif tipe matching
math :
a.
Terjalin kerja
sama dalam kelompok.
b. Masing-masing
anggota kelompok tidak ingin dicap sebagai "parasit", sehingga siswa
selalu berusaha aktif menyelesaikan tugas kelompoknya.
c.
Mendorong siswa membaca buku pegangan secara
cermat dan teliti, sehingga mampu mengambil intisari bacaan dan akhirnya bisa
digunakan menjawab soal-soal.
d. Tercipta persaingan sehat antarkelompok. Hal itu tampak,
misalnya, saat ada kelompok A menyelesaikan tugas dan setelah diteliti guru
ternyata betul. Maka, kelompok lain tidak ingin menyontek hasil karya
kelompok A tersebut.
e. Siswa
merasa dihargai saat diberi penilaian atas keberhasilan mereka menyelesaikan
tugas. Bahkan, ada kelompok yang ekspresif meluapkan kegembiraannya dengan
toast tangan.
Kelemahan Pembelajaran kooperatif tipe matching
math :
a. Butuh
waktu lebih banyak agar siswa bisa mencatat semua hasil tugas tadi. Solusinya,
salah seorang siswa mencatat, yang lain melakukannya di luar jam pelajaran.
b. Menuntut
guru kreatif dalam membuat kartu dan isinya, disesuaikan kemampuan siswa.